Pemkab Kutai Karatanegara

Polisi Olah TKP di Rumah Kontrakan Juwanah, Perempuan Korban Tikam Sopir Kantor

Samarinda, Siberkaltim.id –  Kematian Juwanah alias Julia hingga kini masih diselidiki kepolisian. Teranyar, jajaran Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), pada Sabtu (25/9/2021) sore hingga malam.

Seperti diketahui, Juwanah tewas dibunuh oleh rekan kerjanya. Jasadnya ditemukan tinggal tulang belulang di semak belukar Jalan AP Mangkunegara, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Jumat (24/9/2021) pagi lalu.

Kala itu kegiatan yang dipimpin Kasubnit Inafis Aipda Harry Cahyadi berfokus di kediaman kontrakan korban, di Jalan KH Anang Hasyim, Perum Kehutanan, Blok E5 RT 20, Kelurahan Ait Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu.

Dengan seksama, polisi berseragam oranye mulai memeriksa dalam bangunan permanen berwarna krem tersebut. Dimulai dari kamar pribadi Julia. Petugas mencari alat bukti tambahan dengan memeriksa seluruh ruangan, tak terkecuali di dalam pakaian lemari.

Diketahui, dari pemeriksaan tersebut polisi mengamankan gulungan tali rafia. Diduga mirip dengan tali yang ditemukan melilit di jenazah perempuan cantik asal Kecamatan Muara Ancalong, Kutim itu.

“Kami mengambil beberapa barang yang dicurigai dipergunakan pelaku melakukan kejahatan. Salah satunya, tali rafia yang kami amankan. Kalau dilihat dari kasarannya, tali ini identik dengan yang ditemukan di jasad korban. Baik dari warna, bentuk dan mereknya,” beber Harry.

Namun demikian, hal itu ditegaskan Harry masih sebatas dugaan. “Untuk pastinya yang jelas akan diteliti dulu. Apakah betul sama atau tidak, nanti bisa kita ketahui bersama setelah diselidiki lebih lanjut,” beber Harry lagi.

Selain itu pula, dari pemeriksaan juga ditemukan fakta jika barang berharga milik perempuan 25 tahun yang berada dirumahnya tidak ada satupun yang menghilang. Harry memastikan jika barang berharga yang diambil pelaku Rendi (25), yakni driver satu perusahaan tempat Julia bekerja hanya yang berada di tubuh korbannya.

“Barang berharga di rumah ini tidak ada yang hilang. Barang berharga yang hilang, hanya yang berada di badan korban,” tegas Harry.

Tak berhenti sampai disitu. Pasalnya petugas juga turut memeriksa mobil pribadi milik Juwanah yang terparkir di kontrakannya. Mulai dari bagian belakang hingga ke arah kemudi mobil merek Honda HRV berkelir merah dengan nopol KT 1715 itu pun diperiksa.

Namun lagi-lagi polisi tidak mendapatkan permulaan bukti lainnya atau hal mencurigakan di dalam mobil. Kepada awak media, Harry juga menjelaskan bahwa olah TKP tersebut merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilakukan Unit Inafis.

Olah TKP pertama dilakukan di tempat penemuan jenazah. “Dan di sini kami memasang police line di mobil dan kediaman korban untuk kepentingan penyidikan lanjutan,” jelasnya.

Selain olah TKP, awak media juga kembali menayakan hasil autopsi yang telah dilakukan tim forensik gabungan di RSUD AW Sjahranie. Dikatakan Harry, jika saat ini hasil tertulis masih belum keluar.

Namun Harry memastikan kalau pakaian yang ditemukan dari jenazah identik dan telah diakui pihak kerabat mauapun keluarga korban sebagai kepemilikan Julia.

“Dan juga kasarannya sesuai dengan keterangan pelaku yang menusuk korban dibagian punggung belakang sebelah kanan juga ditemukan saat autopsi,” terangnya.

Akan tetapi, Harry enggan berspekulasi lebih jauh apakah luka tersebut yang menjadi sebab kematian korban atau tidak.

“Kalau untuk penyebab matinya kami juga masih dalami dan menunggu hasilnya keluar.  Dan juga ada patah tulang pipi sebelah kanan yang ditemukan saat autopsi. Tapi untuk pastinya nanti kita menunggu hasil dulu,” kuncinya.

Informasi hilangnya seorang perempuan cantik asal Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur ramai di berbagai media sosial dan media online beberapa waktu lalu rupanya berujung tragis.

Perempuan muda bernama Juwanah alias Julia itu ditemukan tewas setelah 16 hari menghilang. Namun mirisnya perempuan 25 tahun itu ditemukan meninggal dan jenazahnya sisa belulang di semak belukar.

Informasi dihimpun, Juwana pertama kali dikabarkan menghilang sejak 9 September kemarin yang disebar melalui media sosial dan sejumlah aplikasi chatting. Setelah ditemukan dengan kondisi tragis, Korps Bhayangkara memastikan bahwa perempuan berparas ayu itu tewas dibunuh oleh seorang pria bernama Rendi (25).

Terkait kronologi pembunuhan, diketahui pembunuhan itu terjadi pada 6 September lalu. Awalnya pelaku mengajak Juwanah berkeliling dengan menggunakan mobil milik perusahaan tempatnya bekerja. Keduanya keliling Kota Tepian sekira satu jam lamanya.

Saat sedang berjalan menyusuri ruas jalan Kota Tepian itu, rupanya Rendi telah membekali dirinya dengan sebilah badik sebagai sarana melancarkan aksi pembunuhannya.

Senjata tajam yang dibawa Rendi pun akhirnya dikeluarkan saat kendaraan roda empat yang mereka kendarai berhenti di tempat sepi. Tepatnya di Jalan Kadrie Oening, dekat SMA Negeri 1. Di sana, Rendi tanpa basa-basi langsung menikam pundak kanan Julia sebanyak dua kali.

Tak berhenti sampai di situ, Rendi langsung memacu kendaraannya menuju arah Jalan Suryanata. Akan tetapi saat itu Julia masih sempat sadarkan diri dan mulai menjerit kesakitan, tepat ketika mereka telah mencapai Jalan Suryanata Rendi kembali menikam bagian perut korban. Lalu menghajar wajah dengan menggunakan sikut lengannya.

Julia pun dikabarkan tak lagi bisa melawan akibat serangan terakhir Rendi tersebut. Selanjutnya Rendi kembali memacu mobilnya menuju jalan poros Samarinda-Tenggarong. Jasad korban lantas di buang pelaku sekitar dua puluh meter dari bibir jalan. Yang mana sebelumnya, pelaku sudah lebih dulu melucuti harta benda korban berupa perhiasan kalung, cincin, gelang, handphone dan uang.

(Redaksi Siberkaltim)