Pemkab Kutai Karatanegara

“Indonesia Pusaka” Ibarat Isyarat Sebelum Kepergian Awang Ferdian Hidayat

Samarinda, Siberkaltim.id – Mantan anggota DPR RI periode 2014 hingga 2019, Awang Ferdian Hidayat tutup usia. Kepergian Awang Ferdian Hidayat pada Minggu (5/9) malam begitu tiba-tiba. 

Putra dari mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak itu meninggal dunia di kediamannya di Jalan Basuki Rahmat, Samarinda. Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini dari salah satu mantan ajudan Awang Faroek Ishak, Tedy mengatakan jika almarhum Awang Ferdian mengalami serangan jantung. 

“Kena serangan jantung. Pihak keluarga pun kaget saat kejadian,” ujarnya melalui pesan WhatsApp. 

Ia dikenal sebagai politisi yang banyak menghabiskan pengabdiannya di pusat. Dengan menjadi anggota DPR RI periode 2014 hingga 2019, menggantikan Marten Aphuy sebagai pejabat Pergantian Antar Waktu (PAW). 

Di Senayan, Awang Ferdian bertugas di Komisi VII yang membidangi energy dan sumber daya mineral dan lingkungan hidup. Selepas itu, mendiang terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Kaltim. 

Namun mengundurkan diri dalam proses pencalonannya sebagai calon bupati Kutai Timur pada Pilkada 2020. Awang Ferdian juga pernah menjajal Pilgub Kaltim tahun 2018. Sebagai calon wakil dari Syaharie Jaang. 

Padahal, calam dua bulan terakhir, ia tampak aktif di media sosial. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Ferdian belakang cukup aktif di YouTube. Dengan menyanyikan beberapa lagu hits dan daerah. 

Perkenalan pria 46 tahun itu dengan YouTube dan dunia tarik suara bermula pada 27 Juni 2021 lalu. Saat itu, Awang Ferdian mengunggah video pendek 1 menit. Bertajuk Overjoyed Challenge by Awang Ferdian Hidayat. 

Suaranya memang benar bagus. Karena itu, banyak dukungan mengalir di kolom komentar. Agar Awang Ferdian meneruskan hobi bernyanyinya. Atas dukungan yang didapat, Awang Ferdian langsung terjun ke YouTube secara serius. 

Video keduanya ia menyanyikan ulang lagu milik Budi Doremi berjudul Melukis Senja.

Video yang terbit pada tanggal 1 Juli itu disaksikan oleh 82 ribu penonton. Selain kemasan video dan audionya yang lebih bagus. Menggunakan alat yang mumpuni pula. Awang Ferdian juga memasang Google Ads pada setiap videonya. 

Praktis, videonya dengan cepat tersebar. Dan kerap muncul di iklan awal pada banyak video di YouTube. Selepas itu, Awang Ferdian berhasil mengunggah 16 video lainnya. Tak ada lagu spesifik yang ia nyanyikan ulang. Dari lagu lawas milik mendiang Chrisye, Element, Maudy Ayunda, beberapa lagu Barat, hingga lagu-lagu daerah berbahasa Jawa, Batak, dan tentunya Kalimantan. 

Awang Ferdian secara khusus mempersembahkan lagu kebangsaan Indonesia Pusaka. Berbeda dari biasanya, kali ini Ferdian melibatkan seluruh anggota keluarnya dalam bernyanyi dan video musiknya. Pada thumbnail video itu, diberi tulisan ‘Persembahan Kami Sekeluarga dari Kaltim untuk Indonesia’. 

Kemasan yang menarik membuat video yang diunggah pada 14 Agustus itu mendapat lebih dari 1 juta kali tonton. Yang kemudian versi lebih panjang dari lagu yang sama diunggah pada 28 Agustus lalu. Terakhir kali Ferdian mengunggah video bernyanyinya pada 2 September 2021. 

Ia dengan mimik penuh penghayatan membawakan tembang asli Kaltim, Sungai Mahakam. Alunan syahdu lagu itu berhasil memikat hampir 80 ribu penonton hingga 5 September malam. Sungai Mahakam, penoh dengan gubang dan tambangan, tulak hulu ke hilir, membawa kekayaan alam. 

Sungai Mahakam mengalir di kalimantan timur, airmu tenang dan indah, penopang krida dan penghidupan. Oh Sungai Mahakam, penoh dengan ceritanya, tulak jaman mulawarman, penoh kesahnya sampai Samarinda nan jaya. Siapaubo sangka, lirik ciptaan Roesdi Byono itu menjadi lantunan terakhir Awang Ferdian Hidayat, di sisi lain kehidupannya. Selamat jalan, Awang Ferdian. (ava)