Pemkab Kutai Karatanegara

Wings Air Mau Layani Penerbangan, Asalkan Ada Dana Jaminan Tiket

DUKUNGAN INVESTOR: Bupati FX Yapan (tiga kanan) dan Wabup (dua kanan) memimpin rakor dan sosialisasi penerbangan Wing Air di Kantor Bupati Kubar, Rabu (1/2).

KUBAR, Siberkaltim.id – Wings Air (Lion Air Group) berminat membuka penerbangan Kutai Barat (Kubar)-Balikpapan pulang pergi (PP). Tapi perlu dana jaminan atas penjualan tiket sebulan sebelumnya. Pemkab melibatkan para investor untuk mendukung hal ini di kantor Bupati. Jika nanti sudah siap akan diatur waktu penerbangannya.

“Jaminan dana pembelian tiket minimal 100 seat sekali penerbangan atau 50 seat (kursi) ke Kubar dan 50 seat ke Balikpapan. Atau 200 seat, dalam dua kali penerbangan dalam seminggu,” kata Bupati Kubar FX Yapan, memimpin rapat koordinasi (rakor) dan sosialisasi penerbangan Wing Air, di Kantor Bupati Kubar, Rabu (1/2).

Kepastian dana penjualan tiket ini diminta disetorkan lebih awal ke manajemen Wings Air dengan tengat waktu 1 bulan atau penjualan tiket 800 seat. Setelah itu, baru dibuka penerbangan perdana dan disusul penerbangan berikutnya.

Dana penjualan tiket selama sebulan ini, kata dia, sebagai langkah awal. Jika nanti peminatnya sudah sesuai target, maka pihak Wings Air tidak perlu lagi ada dana jaminan dari pemerintah.

“Karena mereka (Wing Air) tidak mau merugi jika dipaksakan melakukan penerbangan ini,” kata Bupati.

Cara inipun, kata dia, telah lebih dulu dilakukan Pemerintah di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.

Untuk memastikan hal ini, kata Ketua DPRD Kubar ini, menunggu kepastian pertemuan lanjutan pada Selasa (8/2) nanti. Termasuk membahas hari apa saja penerbangan dilakukan.

“Kami berharap distribusi perusahaan di Kubar mengambil peran mendapatkan porsi penerbangan ini, agar upaya ini terwujud,” harapnya.

Pentingnya penerbangan ini dibuka kembali, kata dia, bisa dibandingkan dengan biaya transportasi darat dan sungai lebih mahal dan memakan waktu lama. Misalnya saja jalur darat, carter roda empat Kubar-Samarinda mencapai Rp 1,5 juta dengan waktu tempuh 10 jam.

Jika ke Balikpapan mencapai 12 jam. Demikian jalur sungai menggunakan speedboat Kubar-Samarinda sulit mendapatkan seat. Juga memakan waktu antara 6-7 jam. Lebih lama lagi menggunakan taksi kapal motor.

Sementara itu, Kepala Teknik Operasi Pelayanan dan Keamanan Darurat (TOKPD) Bandara Melalan Aulia Mukti Negara mengatakan, Bandara Melalan sudah siap untuk didarati sejenis pesawat ATR 72. Hal inipun sudah mendapatkan sertifikat kelayakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

“Bandara Melalan juga sudah dibuktikan didarati pesawat ATR 72 sudah beberapa kali,” kata Aula Mukti.

LAMA VAKUM : Bandara Melalan sudah lama tidak ada penerbangan. Kini tengah dijajaki Pemkab Kubar mengundang Wing Air untuk membuka penerbangan.

Tentang tarif batas atas (TBA), kata dia, dipantau oleh Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan perpanjangan tangannya Kantor Otoritas Bandar Udara Kaltim dan Kalimantan Tengah di Balikpapan. Sebelumnya, TBA rute Kubar-Balikpapan oleh pesawat Express Air yakni Rp 800 ribu per orang.

“Mungkin sekarang sekitar Rp1,1 juta. Harga itu masih dianggap wajar. Karena menyesuaikan harga BBM jenis avtur,” terangnya.

Untuk diketahui, dengan jarah tempuh yang sama penerbangan di Kota Baru-Banjarmasin, Kalsel. Kemudian penerbangan di Kabupaten Tana Toraja menggunakan Wings Air masih jalan terus hingga kini. Harga tiket Rp 1,1 juta sampai Rp 1,3 juta. Dulunya, paling mahal sekitar Rp 600-Rp 700 ribu. (Ton)