Pemkab Kutai Karatanegara

BBM Pertalite Sulit Didapat, Pemkab Kubar Rapat Cari Solusi

Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU. (Foto: kompas.com)

Kubar, Siberkaltim.id – Masyarakat Kabupaten Kutai Barat mengeluh sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis Pertalite biasanya mudah ditemui di eceran pinggir jalan. Namun, hampir dua pekan belakangan BBM jenis ini sulit didapat.

Bahkan untuk mendapat BBM, harus bersiap-siap mengantre beberapa jam. Belum lagi kadang tidak sempat mendapatkan karena kehabisan. Penyebab diduga karena maraknya pengetap tapi kondisi sekarang justru berbeda. Karena jatah pengisian tiap kendaraan hanya sekali dalam sehari.

Kebijakan Pemkab Kubar untuk meminimalisir pengetap di Kota Beradat sudah cukup responsif, dibatasi mengisi BBM hanya sekali. Tapi, faktanya di lapangan tidak ada perubahan. Bahkan, kebijakan tersebut dinilai terkesan tidak efektif bagi masyarakat.

Keluhan itu, mulai dilontarkan masyarakat di media sosial seperti di Keluhan & Saran Warga Kutai Barat. Lewat situ masyarakat meminta Pemerintah Kubar atau Dinas dan pihak terkait agar bisa mencari solusinya.

Kabag Prokopim Setkab Kubar, FX Sumardi kepada Infokubar — Jaringan Siberkaltim merespon langsung keluhan warga. Ia pun tak menampik jika kondisi krisis BBM kembali terjadi sejak Pertamina menghapus Premium dari jenis produknya.

“Memang betul, susah dapat Pertalite sekarang. Mengisi di pom juga tak dapat kesempatan terus. Padahal sudah tidak ada lagi pengetap, karena aturan Pemerintah. Tapi minyak justru sulit didapatkan,” ungkap Sumardi diwawancarai media ini lewat telepon.

Menyikapi persoalan itu, Mantan ketua KNPI Kubar ini kembali menyebut, bahwa Pemkab dengan instansi terkait akan duduk bersama membahas solusinya kembali. Rencananya pertemuan akan dilakukan pada Kamis (12/05/2022) mendatang, di ruang koordinasi lantai 3 kantor bupati Kubar. 

“Rapat koordinasi tim penertiban dan pengawasan pengisian BBM di SPBU dan APMS wilayah Kubar. Rapatnya dimulai pukul 10 pagi sampai selesai. Karena sekarang masih libur cuti lebaran, jadi kita tunggu saja nanti hasil rapatnya pekan depan. Semoga dapat solusi tepat,” tandas Sumardi.

(Redaksi Siberkaltim)