Pemkab Kutai Karatanegara

BBM Langka di Kubar, Ternyata Karena Hal Ini

Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan dalam konferensi pers. (Foto: Humas Kubar)

Kubar, Siberkaltim.id – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi trending topik pemberitaan masyarakat di Kutai Barat (Kubar) setidaknya dalam tiga hari terakhir. Sebabnya tak lain karena pasokan BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) maupun agen pengisian minyak dan solar (APMS) dari Depo PT Pertamina di Samarinda yang alami keterlambatan.

“Sehingga mengakibatkan sejumlah SPBU kekurangan stok dan juga antrean panjang kendaraan di SPBU tak terhindarkan,” kata Wabup Kubar Edyanto Arkan, pada konferensi pers terkait kelangkaan BBM, di Ruang Rapat Koordinasi, Lantai 3 Kantor Bupati Kubar pada Senin (11/10).    

Wabup menyampaikan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina terkait persoalan ini. Ternyata kelangkaan ini terjadi disebabkan karena dalam beberapa hari ini ada keterlambatan dari kapal pembawa minyak yang masuk ke Pertamina Samarinda.

Orang nomor dua di Kubar ini menyebut pasokan BBM ini juga terjadi di SPBU di wilayah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga antrean kendaraan panjang tak terelakkan. Begitu juga halnya yang terjadi di Kubar.

Pemkab Kubar secara resmi telah mengirim surat kepada PT Pertamina, untuk mengatasi masalah kurangnya pasokan BBM di wilayah Kubar.

“Kita minta pada Pertamina untuk membantu agar menormalkan kembali pasokannya di Kutai Barat,” terang H. Edy sapaan akrabnya.

Misalnya, mengirimkan tiga armadanya (truk tangki) yang dimiliki Pertamina melalui Elnusa setiap hari. Dikarenakan dengan pasokan yang ada sekarang, praktis kurang dari kebutuhan yang ada. Sehingga diharapkan kondisi yang terjadi selama tiga hari terakhir ini bisa dinormalkan kembali secara bertahap.

Apabila pengiriman dengan jumlah kendaraan yang dikirim ke Kubar secara kontinyu maka akan bisa terpenuhi. H. Edy juga menyebut jumlah SPBU di Kubar yang tak sebanyak di daerah lain menjadi penyebab antrean panjang. Kurangnya opsi alternatif masyarakat untuk mendapatkan BBM hanya terbatas di beberapa SPBU dan APMS saja dengan kapasitas yang terbatas.

“Kutai Barat ini tidak ada alternatif lain untuk mencari BBM itu hanya satu tempat saja, yaitu di SPBU. Seperti kota-kota itu kan SPBUnya banyak dan pasokannya juga banyak. Jadi orang kalau mencari di satu SPBU tidak ketemu bisa bergerak ke SPBU lain,” jelasnya.

“Apalagi jarak tempuh dari Samarinda ke Kubar sangat jauh, sekitar 300 sampai 400 kilometer dan kondisi jalannya pun lumayan parah untuk dilewati kendaraan,” terangnya.

Pemkab Kubar khawatir apabila tidak segera dinormalkan dengan kondisi pasokan yang hanya 30 sampai 50 persen maka akan sangat memberatkan bagi masyarakat Kubar. Pada akhirnya juga akan berdampak kepada harga BBM.

“Seharusnya harga yang seharusnya mereka (masyarakat) dapatkan sesuai harga standar Pertamina. Tapi didapatkan di luar harga standar Pertamina yang ada di masyarakat, yaitu eceran sudah mungkin 2 kali lipat dari harganya,” ujar H. Edy. 

Pihaknya berharap Pertamina dapat segera membantu menormalkan kembali pasokan BBM di Kubar.

“Minimal yang di SPBU itu sebagai outlet Pertamina yang bisa memberikan pelayanan masyarakat secara baik minta dibantu menormalkan karena pasokan yang ada ini sangat kurang,” tutupnya.

(Redaksi Siberkaltim)