Pemkab Kutai Karatanegara

Bupati FX Yapan Dukung Muara Beloan Jadi Pusat Perikanan di Kubar

KUBAR, Siberkaltim.id – Besarnya potensi perikanan di Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar) harus dipertahankan, sebagai salah satu kawasan penyangga pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Untuk itu, kampung penghasil terbesar di Bumi Tanaa Purai Ngeriman ini, tidak boleh ada pengalihan tambang atau perkebunan kelapa sawit.

“Nanti semua kawasan di Muara Beloan tidak ada pengalihan lahan perusahaan. Tapi khusus untuk pengembangan perikanan,” tegas Bupati Kubar FX Yapan, saat hadir pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kampung Muara Beloan, beberapa waktu lalu.

Menyikapi besarnya potensi perikanan ini, Bupati menyarankan, agar nanti Dinas Perikanan Kubar bisa memetakan agar pembangunan perikanan di Muara Beloan harus dilakukan secara khusus. 

“Kita minta nanti Dinas Perikanan memfokuskan perikanan di Muara Beloan. Termasuk sejumlah bantuan sarana perikanan,” ucapnya.

Di balik tingginya komitmen Pemkab Kubar ini, lanjut Bupati, agar semua masyarakat Muara Beloan yang hampir 99 persen nelayan tradisional turun temurun harus dapat memanfaatkan potensi dan bantuan peralatan perikanan dari pemerintah, agar bisa meningkatkan kesejahteraan.

 “Bila perlu nanti hasil panen perikanan bisa mengantarkan pergi ke Tanah Suci,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kampung Muara Beloan Rudy Suhartono mengatakan, sikap Bupati Kubar memfokuskan Kampung Muara Beloan sebagai sentral perikanan di Kubar sudah tepat. 

Sesuai Perda Kubar nomor 14 tahun 2003, bahwa luas kawasan Muara Beloan 8.430 hektare. Dari luasan itu, hampirsekitar 6.031,2 hektare adalah kawasan perikanan. Berupa kawasan rawa perikanan sangat luas, sisanya ada belasan danau dan puluhan anak sungai. Untuk alur sungai terakses ke Sungai Kedang Pahu, anak Sungai Mahakam.

“Kami sangat mendukung langkah pak bupati bahwa Kampung Muara Beloan sebagai sentral budidaya perikanan,” kata Rudy.

Secara historis, Muara Beloan adalah kawasan perikanan yang ditemukan pada tahun 1935. Saat itu, sejumlah warga Kampung Tanjung Laong, Kecamatan Muara Pahu mencari ikan di Muara Beloan. Karena melimpahnya ikan, membuat kawasan ini menjadi kampung hingga saat ini.

Muara Beloan yang berpenduduk hingga Oktober 2023, sebanyak 213 kepala keluarga dan 757 jiwa meliputi 4 rukun tetangga (RT), terbesar sebagai berprofesi sebagai nelayan.

“Memang pasca banjir, panen ikan sangat melimpah di Muara Beloan. Banjir setahun 3-4 kali. Namun di sela itu, ikan sulit didapatkan nelayan,” ungkapnya.

Dengan sela potensi ikan menurun itulah, berharap agar Pemkab Kubar melalui Dinas Perikanan bisa mengembangkan budidaya perikanan. Hal ini dilakukan sebagai tabungan warga, diluar tangkapan ikan menurun pasca panen besar tersebut.

Di samping itu, kawasan perikanan di Muara Beloan juga sangat layak dilakukan budidaya perikanan.

“Saya kira pemerintah segera saja menyurahkan anggaran untuk budidaya perikanan di Muara Beloan. Setidaknya bisa difokuskan lebih besar anggaran perikanan sejak APBD 2024 sejalan dengan pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, Kaltim,” harapnya. 

Sehingga jutaan penghuni IKN yang memerlukan banyak pangan, bisa teratasi dengan stok melimpahnya perikanan di Muara Beloan. (Adv/Diskominfo Kubar)

Redaksi: Siberkaltim.id