Kubar, Siberkaltim.id – Kisah viral sepasang saudara kandung laki-laki yang terpaksa jadi pemulung di Kutai Barat semakin menyita perhatian banyak pihak. Pemerintah daerah setempat melalui Dinas Sosial Kubar pun segera meresponnya, dengan melakukan pertemuan tatap muka di kantor Dinas Sosial Kubar, Rabu (15/6/2022). Abia Puspita Sari, ibu dari kedua bocah viral tersebut Viktor (11) dan Lorenzo (8) pun turut dihadirkan.
Kepala Dinas Sosial Kubar, Ampeng mengatakan, ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan cara pemerintah dalam menyelesaikan masalah.
“Kita adakan duduk bersama di sini (kantornya, Red) tujuannya untuk mendengar langsung keluhan ibu Abia yang santer di media sosial belakangan ini,” kata Ampeng didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial, Yiska Jumeiana.
Disamping itu juga, ia menjelaskan bahwa pemerintah dalam hal ini tidak menutup mata dengan kondisi sosial yang dialami tersebut. Bahkan, Dinas Sosial Kubar juga sudah mendaftarkan mereka sebagai penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Ini salah satu bentuk upaya yang sudah kami lakukan,” jelasnya.Disinggung soal ancaman pidana eksploitasi anak yang sempat menuai kontroversial tersebut, pihaknya mengklarifikasi.
“Masyarakat jangan salah mengartikan dulu, bukan kami mengancam untuk dipidanakan, tapi hanya menerangkan soal larangan eksploitasi anak diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” jelas Kabid Rehabilitasi Sosial, Yiska kepada media ini.
Fasilitasi Pemberian Bantuan Usaha Mandiri
Dalam kesempatan itu, Dinas Sosial Kubar juga turut memfasilitasi penyerahan bantuan berupa mesin cuci oleh Bankaltimtara Cabang Sendawar kepada Abia Puspita Sari.
Kepada media ini, Pemimpin Bidang Layanan dan Operasional BPD Kaltimtara Cabang Sendawar, Alfrida Kadang mewakili Pemimpin Cabang Sendawar Reza Julian mengatakan, pemberian bantuan mesin cuci ini merupakan bentuk simpatisan pihaknya kepada Abia Puspita Sari yang berkeinginan memiliki usaha mandiri, dengan membuka usaha laundri.
“Kami harap bantuan yang kita berikan ini dapat bermanfaat bagi mereka, juga dapat sedikit membantu perekonomian yang dialami sekarang,” ujar Alfrida Kadang saat diwawancarai usai menyerahkan bantuan di kantor Dinas Sosial Kubar.
Keinginan Abia Puspita Sari mempunyai usaha jasa pencucian pakaian alias laundry akhirnya dapat terwujud.
“Saya sangat berterima kasih sekali atas atensi yang diberikan kepada saya dan anak-anak. Khususnya Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dan Bankaltimtara Cabang Sendawar, yang bersedia membantu untuk mewujudkan harapan saya agar kembali memiliki usaha sendiri. Sekali lagi terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan,” tutup Abia dengan wajah sumringah.
(Redaksi Siberkaltim)