Cloud Hosting Indonesia

Sedang Beraksi, Tiga Pelaku Pencurian BBM di Berau Diringkus Polisi

Berau, Siberkaltim.id – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Berau berhasil meringkus tiga pelaku kasus pencurian bahan bakar minyak (BBM) di Jober Pertamina Berau di Kampung Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur, pada Jum’at (15/10/2021).

Dilansir dari Humas Polda Kaltim, Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono mengatakan ketiga pelaku masing-masing berinisial JL (41) warga Kampung Samburakat, MRD (46) sekuriti Jober Pertamina Berau, dan SYH (44) yang bekerja sebagai penyandar kapal di Jober Pertamina Berau.

“Ketiganya ini perannya sama, di mana bekerja sama melakukan pencurian BBM,” ungkap Kapolres kepada awak media di Ruang Konferensi Pers Polres Berau, Jumat (15/10/2021).

Ia mengatakan, kronologis bermula Rabu (13/10/2021) sekitar pukul 22.00 wita, Unit Opsnal Satreskrim Polres Berau mendapat laporan bahwa telah terjadi pencurian di Jober Pertamina Berau.

Selanjutnya anggota segera melakukan penyelidikan. Pada Kamis (14/10/2021) sekitar pukul 03.30 Wita, Polres Berau menangkap ketiganya saat sedang menjalankan aksinya.

Dari hasil penangkapan, sebanyak 39 jeriken ukuran 30 liter berisi BBM jenis Pertamax dan 72 jeriken ukuran 30 liter berisi BBM jenis Premium termasuk perahu ketinting kayu warna abu-abu dijadikan sebagai barang bukti.

Perwira berpangkat melati dua itu menyampaikan pelaku sudah menjalankan aksinya sejak pertengahan bulan Juni 2021 lalu. Diduga, pelaku sudah menjalankan aksinya lebih dari sekali. Saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan terkait keterlibatan oleh orang lainnya.

“Semua yang terlibat dalam kasus pencurian ini akan kita proses,” tegasnya.

Atas aksi pencurian tersebut, ketiga pelaku disangkakan dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman pidana kurungan paling lama 7 tahun.

Salah satu pelaku, yakni JL mengatakan telah mengetahui bahwa perbuatannya tersebut ilegal. Namun, hal itu dilakukannya lantaran desakan ekonomi. Ia mengaku hasil penjualan BBM yang dicurinya itu digunakan untuk biaya kehidupan sehari-hari.

“Saya kerjanya serabutan, bukan karyawan di Jober. Membeli BBM dari sekuriti (Jober Pertamina Berau),” jelasnya.

Menurut pengakuannya kepada polisi, BBM hasil curian tersebut kemudian dijual kembali ke orang-orang di Kampung Samburakat.

“Habis mengambil BBM di Jober, langsung dijual. Tidak ditampung dulu, dijual hari itu juga. Harganya bervariasi, per jeriken itu harganya antara Rp 125 ribu hingga Rp 230 ribu. Ada juga dijual eceran,” tutupnya.

(Redaksi Siberkaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *