Kutim, Siberkaltim.id – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kutai Timur (Kutim) tidak bakal ditunda lagi. Hal itu dipastikan setelah melihat kesiapan beberapa sekolah usai faktualisasi di lapangan.
Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Sangatta Utara, Arafah mengatakan, cukup banyak sekolah yang siap menggelar PTM terbatas ini. Kurang lebih sekitar 60 persen sekolah yang siap melaksanakan PTM di Sangatta Utara. Apalagi sebenarnya, PTM terbatas ini sudah bisa dijalankan sejak 20 September lalu.
“Tapi untuk teknis di lapangan kami perlu melihat lagi kesiapan dari satuan pendidikan. Dan baru saat ini banyak sekolah yang siap menjalankannya,” ucap Arafah.
Ia menjelaskan, untuk menggelar PTM, sekolah harus bersurat dulu ke Dinas Pendidikan atau Kantor Wilayah Kemenag. Agar dua instansi tersebut dapat memantau kesiapan sekolah untuk menggelar PTM terbatas. “Setelah surat permohonan masuk, kami di UPT akan lakukan faktualisasi ke sekolah. Melihat bagaimana sarana protokol kesehatan di sekolah hingga memastikan vaksinasi terhadap pengajar,” urainya.
Proses faktualisasi pun sudah kelar dijalankan. Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, sebagian besar sekolah sudah dapat menggelar PTM terbatas. Tiap sekolah sudah memenuhi berbagai syarat yang telah ditetapkan. “Selain melengkapi fasilitas prokes, membuat surat permohonan hingga membuat surat pernyataan sekolah tersebut siap menjalankan PTM terbatas,” tuturnya.
Kemudian poin penting mengenai vaksinasi tenaga pendidik juga sudah diverifikasi. Sebab hal ini selalu diwanti-wanti oleh Tim Satgas COVID-19 Kutim. Vaksinasi terhadap tenaga pendidik ini dipastikan dapat menunjang pelaksanaan PTM. “Sejauh ini sekolah yang mengajukan permohonan PTM rata-rata sudah memenuhi syarat vaksinasi pengajar,” bebernya.
Selanjutnya, Arafah memastikan jika pemantaun dari pihaknya akan terus berjalan. Kegiatan sterilisasi pun akan dilakukan secara berkala. Baik sebelum maupun sesudah kegiatan belajar mengajar apabila PTM diterapkan.
“Setiap ruangan wajib disteril secara berkala, karena anak-anak inikan aktif melakukan kegiatan sehingga harus diilakukan sterilisasi di ruangan-ruangan,” tandasnya.
(Bct/Redaksi Siberkaltim)